19 November 2009

Lagi ingin cerita...

Hari ini terasa menyenangkan dan nyaman. Sudah lama aku nggak nulis. Kadang memang rada-rada malas sibuk blog walking dan baca blognya Pak Ronni the founder TDA suatu komunitas para pewirausaha yang punya misi menebar rahmat. Aku senang banget ngikuti milis ini walau tak perlu gabung secara formal tahu apa yang jadi point-point pergerakanya saja membuat aku senang karena merasa seide dan sejalan. Maka kudoakan komunitas ini terus ada dan bekembang para penggiatnya diberi rizqi umur, harta, kesehatan dan terpenting keimanan dan keyakinan pada Allah untuk senantiasa menebar kebaikan bagi sesama. Amin.

Aku ingin membicarakan lagi tentang bisnis dan kesehatan. Enaknya apa dulu ya? Kesehatan dulu aja kali ^_^. Beberapa hari ini kira-kira satu minggu setiap pagi asmaku kumat. Ini penyakit tahunan sejak SD dulu. Barusan lewat google cari info tentang asma ini. Apa, bagaimana, kapan, mengapa dan tentu saja pengobatan dan pencegahannya. Ini mau kutulis lengkap sebagai catatan pribadi buatku.

  • Asma merupakan penyakit turunan yang tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan berupa penyempitan saluran napas pada paru-paru akibat peradangan. Radang bisa timbul akibat alergi benda, cuaca juga bisa karena ketidak stabilan emosi. Dalam kasusku lebih sering alergi benda-benda berdebu, makanan atau perubahan cuaca yang tiba-tiba.
  • Waktu terkena serangan ini tidak bisa ditentukan, tapi yang sering malam hari lewat tengah malam ketika suhu paling dingin ( kutulis sekalian makanya salah satu manfaat yang dirasa bertahajud pada sepertiga malam terakhir, yakni berwudu kemudian melakukan gerakan badan ketika sholat itu dapat memanaskan tubuh dan aliran darah lancar tidak membeku karena dingin ini tentu bagus untuk menghindari asam urat juga jantung dan stroke).
  • - Pengobatan bisa dengan pil yang dijual bebas namun yang bagus yang dihirup/ inhaler karena dosis rendah kecil efek sampingnya walaupun dipakai dalam jangka waktu lama( kayaknya aku harus beralih pake ini selama ini pake napacin yang efek sampingnya membuat jantungku berdebar kencang).
  • Pencegahanya dengan sering berolah raga, jaga lingkungan bersih atur makan yang bisa menimbulkan kekambuhan misalnya ayam, telur, krupuk yang terlalu gurih, susu, kedelai/ kacang-kacangan(ini khusus kalau lagi kambuh)
  • Yang terakhir jaga kestabialan emosi aku teringat teakhir kena penyebabnya aku merasa kaget tertekan juga bingung pada apa yang barusan terjadi tapi tidak kutulis di sini cukup di hati dan berharap suatu saat akan lupa dengan sendirinya.
  • Kurasa cukup dulu untuk yang kesehatan.
Sekarang aku mau nulis tentang bisnis yang juga sebagai hobby....

Ahh..aku ingin mengenang masa-masa lalu. Aku lagi mood nulis itu. Sebagai anak yang terlahir di tengah keluarga besar pengrajin batik sekarang eh dari dulu aku sangat suka dengan kain satu ini. Keindahan yang melekat dari dulu. Aku ingat waktu balita/ belum sekolah suka melihat para pengrajin batik kakekku bekeraja, ada yang membatik pake canting, pake cap, merebus, dan mencuci sampe airnya hitam-hitam. Aku kecilpun mainnya wade-wadenan(kertas kado yang dilipat kecil-kecil terus dibungkus plastik bening), tukar-menukaran kertas merek yang beraneka hingga punya setumpuk dan banyak lagi. Setelah agak besar seusia SD, aku sudah dengan tekun melihat paman bibi juga sepupu-sepupuku berwira usaha garmen dan aku sudah bisa dapat penghasilan dari membantu mereka. Aku SD-SMP sudah bisa menjahit mukena, kerudung, baju-baju kecil juga daster dari hasil melihat-lihat. Karena orang tuaku sendiri pedagang kain maka bisnis pakaian seperti sudah jadi bagian dalam diri. Mungkin ini bukan aku saja tapi kebanyakan masyarakat Solo.
Solo sekarang seperti kampung halaman yang dirindukan karena aku menetap di kabupaten Kendal karena mengikuti pilihan hati My Lovely Husband ( Hi Honey what are you doing in Jogya there?). Sekolah keguruan sebagai ilmu yang ku pilih untuk kudalami ternyata tidak membuatku bergeser dari kecendrungan setia pada wira usaha pakaian. Mengajar sebagai guru hanya "betah" dua tahun menghadapi kenyataan semrawutnya kurikulum dan birokrasi serta missmanagement sekolah tempat aku mengabdi. Maka berat hati kutinggalkan anak-anak yang masih menbutuhkan bimbingan karena aku tidak mau karena kondisi buruk di tempat kerja membuat aku jadi contoh buruk bagi mereka.
Tantangan pembinaan, pendidikan pada masa sekarang sangat berat. "Racun" yang merusak potensi perkembangan mereka semakin gencar dan nyata. Mulai dari makanan yang yang tidak sehat lingkungan pergaulan dan pengaruh negatif media, kurang perhatiaanya orang tua karena sibuk mengejar penghasilan dan banyak lagi. Akhirnya kuputuskan mundur aku bertekad akan mengabdi pada masyarakat dalam bentuk lain yang aku merasa berbahagia ketika melakukannya. Dan tidak berselang lama ketika tempatku bisa terhubung internet aku langsung menemukan Milis TDA berbisnis sambil menebar rahmat itu semboyannya. Mengikuti milis ini membaca blog-blog yang inspiratif membuat aku lebih giat dalam berbisnis karena telah tertanam tujuan mulya. Semoga ini jadi manfaat bagiku juga orang lain.

Salam best life..