Tampilkan postingan dengan label usaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label usaha. Tampilkan semua postingan

01 Desember 2010

Happy Writing Again

Wah rasanya sudah lamaaaa sekali nggak nulis. Dari tulisan pasang banner sampai sekarang hingga tak terasa sudah bulan Desember. Waktu cepat sekali berlalu. Kegiatan browsing sambil cari-cari informasi dan inspirasi sih masih sering dilakukan dan Alhamdulillah aku telah menemukan berbagi hal yang bermanfaat baik bagi perkembangan diri juga usahaku. Dan layaknya sebuah kewajaran bahwa siapa yang mencari jika terus mencari pasti suatu saat akan menemukan. Seperti juga aku, dari beberapa saat lamanya terus berpikir mencari fokus dari usaha agar bisa jelas orientasinya, mencari apa yang bisa memantapkan diri agar bisa mengembangkanya, dan kemudian aku menemukan secuil artikel yang kebetulan persis seperti apa yang berkecamuk dalam benakku. Hemm betul-betul secuil karena cuplikan ini berasal dari sebuah tabloid berupa artikel tentang seorang pengusaha wanita yang pas banget merepresentasikan hal-hal yang ingin kulakukan. So aku ingin memuatnya disini :

Dari membaca artikel itu aku seperti mendapat gambaran yang jelas akan keinginananku yang kadang belum bisa fokus, apakah fokus pada distribusi/ penjualan atau ikut memproduksi sendiri mengingat dua- duanya kusuka. Aku pernah punya usaha produksi sendiri dan sekarang menjalankan usaha penjualan saja dengan pertimbangan lebih mudah. Walau sudah usaha penjualan namun masih saja terbersit ingin berproduksi karena nilai kepuasan tersendiri. Tempat tinggalku sekarang kurang menguntungkan untuk kegiatan produksi karena sarananya terbatas namun di tempat asalku banyak sekali rumah produksi yang bisa diajak kerja sama dan untuk pemasaran sebaliknya di tempat tinggalku peluangnya sangat-sangat terbuka luas.

Sekali lagi Alhamdulillah. LOA ku telah bekerja. Sekarang tinggal fokus untuk membesarkan usaha dan mulai memikirkan lagi bentuk pelayanan apa yang pas dan mneuntungkan. Ya aku lebih senang menyebut usahaku ini sebagai pelayanan yang penguntungkan dan menyenangkan. Sehingga walaupun berjualan aku tidak akan mendorong orang untuk bersifat konsumtif tapi membantu menyediakan sarana kebutuhan akan sandang yang akan terus dibutuhkan karena termasuk kebutuhan primer. Dan menyenangkan karena aku mnyukai apapun proses yang diperlukan. So optimize and happy always.

Satu AHA sudah didapat, tinggal melanjutkan rencana-rencana berikutnya--> pindah ke ruangan yang lebih besar yang eye catching, memperbaharui brand yang lebih mind catching (ada tidak ya istilah ini), fokus produk dan memperjelas segmentasi, melakukan strategi marketing (member card, program agen, membuat brosur yang menarik, menyediakan paket-paket kebutuhan ) serta melanjutkan penataan administrasi dan lain-lain. Cukup segini dulu aja tulisan ini.
Salam best life..

03 Mei 2010

Sabar dan Senang untuk Kios Rumah-ku

Hari ini awal bulan Mei banner toko baru saja dipasang. Kios Rumah Melati. Melati adalah merek lama dari usahaku membuat baju anak dulu, dan Kios Rumah adalah usul suami agar tampak beda karena sudah banyak merek Melati. He he..sudah berjualan bertahun-tahun baru berani pasang banner sekarang. Sebelum menemukan blog-blog para penggiat TDA aku mungkin tak pernah memikirkan hal ini. Aku menganggap berjualan adalah hobi untuk mencari uang tambahan dan tujuan utamanya untuk menjalin keakraban dengan para tetangga, membantu menyediakan pakaian yang tidak mahal tapi bagus sehingga yang dananya terbatas bisa mendapat baju bagus. Aku membelinya langsung di grosir pasar Klewer Solo yang terkenal murah, rasanya ada kepuasan tersendiri karena merasa telah membantu.

Keuntungan berupa kepuasan, banyak teman, rasa senang melihat koleksi baju anak yang lucu-lucu sudah langsung terasa sedang keuntungan materi kuanggap sebagai tambahan yang menyenangkan. Dalam menentukan harga aku membuat hitungan yang sederhana asal menutup ongkos operasional dan margin cukup (agar bisa menambah barang). Jadi walaupun bisa menjual dengan lebih mahal dan laku, namun aku tidak tertarik menjual dengan harga tinggi kasihan pembelinya dan kalau kebetulan barang tidak bagus mereka pasti kecewa tapi kalau tidak mahal dan bagus mereka pasti akan kembali lagi dan itu sudah terbukti sekian lama ini. Tidak pernah terfikir pinjam modal karena tidak mau terbebani (lha wong pengen sante) biarpun sedikit asal milik sendiri sudah cukup. Perasaan cukup membuatku menjalankan usaha bisa dengan santai bagiku modal penting untuk jadi pedagang adalah 2 S, sabar dan senang, ditambah pandai berbicara tapi jangan sampai berbohong apalagi berbuat curang.

Ilmu berjualanpun dipelajari secara otodidak, buah dari rasa senang barangkali. Bagaimana mempelajari selera dan karakter pelanggan, membaca situasi dari gerak tubuh ataupun dari pembicaraan pelanggan untuk kemudian memberikan pelayanan yang sesuai, memberikan lebih dari yang diharapkan, disiplin dalam pelayanan dan menentukan harga, penghargaan terhadap pelanggan loyal dan tidak merasa rugi bila putus hubungan dengan pelanggan yang menyulitkan, memilih untuk mengambil keuntungan 2500x 4 dari pada 5000 x 2 karena lebih berpotensi menaikkan jumlah transaksi dan masih banyak lagi lainnya. Dan itu adalah ilmu-ilmu sederhana dalam menjual yang kuterapakan dan ternyata itu memang jurus-jurus marketing yang ada di buku-buku yang belum pernah kubaca. Maka ketika membaca blog para pengusaha itu aku langsung merasa sehati dan seperti mendapat acc dari apa yang sudah kulakukan dan sekarang aku jadi semangat untuk terus bisa lebih berkembang karena tidak hanya untuk menaikkan mutu usaha tapi juga lebih pada pencanangan akan tujuan-tujuan mulya yang ingin dicapai tujuan yang ukhrowi oriented karena hidup di dunia haruslah menjadi sarana untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan kehidupan di akhirat nanti. Tanpa tujuan itu kita akan jadi berorientasi pada nafsu atau keinginan duniawi semata. Tentu saja ini yang harus diwaspadai.

Kembali ke lap.. eh ke pemasangan banner. Sebenarnya banner ini sudah kusiapkan berbulan-bulan lalu tapi merasa belum pas waktunya untuk dipasang. Aku merasa sekarang adalah waktu yang tepat 3 bulan jelang puasa. Disamping itu stok sudah rada mencukupi kalau lead nanti bertambah. Jadi mereka tidak begitu kecewa bila tidak menemukan apa yang dicari karena ada barang-barang lain yang tersedia bila suatu saat mereka membutuhkan. Yang penting sekarang sudah berani launching pada khalayak dan siap-siap melakukan perbaikan .

Aku bersykur pada Allah karena karena dianugerahi keyakinan bila sudah menyukai sesuatu selalu bisa melihat kesempatan dan peluang (walau sering harus melawan penyakit demotivated-ku), dan merasa tidak ada hambatan ataupun kekurang apapun kondisinya bagiku selalu ada kesempatan dan peluang. Aku memang menyukai 2 hal itu (kesempatan dan peluang),maka sebisa mungkin bila tak ada aku akan berusaha menciptakan dan bila kesempatan dan peluang itu ada sendiri dan bukan dariku maka itu kuanggap sebagai bonus. Aku suka perumpamaan sales sepatu di Afrika dimana dia melihat begitu banyak peluang dan tidak ada saingan. Berenang di blue ocean. Aku memang bertekad usaha jualan dari rumah (terinpirasi dari orang tua, walau dulu orang tua melakukannya karena tidak ada modal untuk buka di pusat perdagangan). Akupun di kondisi yang sama, modal sekitar 400 rb plus rasa senang. Berjualan di rumah yang berada di suatu desa di kabupaten Kendal Jawa Tengah, bukan perumahan padat apalagi di kota besar wah jauhhh. Aku tak pernah memikirkan ini sebagai kekurangan sehingga ingin buka kios di pasar misalnya (juga karena tak ada modal he he..). Tapi aku lebih pada keinginan dan keyakinan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik dan menguntungkan ke-2 pihak. Berusaha dengan motto think globally act locally. Jadi memang tepat sekali semua usaha kunci pertamannya adalah action dulu, mikirnya sederhana dulu, dan bila konsisten dan sabar (biasanya ini karena kita senang atau kepepet mungkin ^^) maka miracle happen. Dan kalau kemudian TK ABA sebelah rumah jadi besar muridnya banyak, ada sekolah yang sekarang jadi Pondok Pesanten Muhammadiyah yang tumbuh besar, jalan di depan rumah disemakin ramai bagiku itu bonus yang InsyAllah memberikan dampak positif bagi kiosku. Amin.

Wah sudah bisa panjang tulisanku ini dan akan kuanggap sebagai sebagai rekaman perjalanan usahaku karena mulai sekarang Insy4jjl aku akan lebih giat lagi mengembangkan usahaku ini tentu masih dengan mentor para penggiat TDA melalui tulisan-tulisan mereka semoga Allah senantiyasa memberikan kekutan dan rahmat agar mereka terus mampu dan mau menulis. Amin

Salam best life…

12 April 2010

MENJAGA API SEMANGAT

Dapat ide menulis ini dari membaca artikel Pak Nukman Luthfi tentang bagaimana kita yang sudah merasa punya passion dalam bisnis tak akan pernah merasa lelah ataupun patah semangat dalam menjalankanya. Penting bagi seseorang dalam bekerja punya passion. Passion ibarat nyala api yang terus menerangi langkah-langkah dalam berjalan baik kaa mudah ataupun kala terjal. Seperti sedang mencocokkan aku coba telusuri dalam diri. Apa yang jadi hasrat (kesenangan yang tidak pudar)ku? Dan alhamdulillah aku merasa sudah menemukannya.

Sebagai anak yang terlahir dari orang tua pedagang aku memang telah menyukai pekerjaan ini jauh sebelum aku menyadarinya yakni ketika masih kanak-kanak, remaja bahka waktu kuliah. Apa yang dilakukan orang tuaku membuatku ingin melakukan hal yang sama berdagang dari rumah dengan membangun jaringan dan kepercayaan pelanggan. Toko tidak harus di tempat ramai (pasar). Ini sebenarnya agak sulit tapi bila sudah berhasil menjalankan akan ada rasa puas tersendiri. Sebagai ibu rumah tangga rumah adalah tempat terindah dan ternyaman bila di tempat ini kita bisa menghasilakan maka keuntungan akan terasa berlipat itulah yang kurasakan.

Sesungguhnya bagiku berdagang itu lebih dari mencari keuntungan materi. Aku menikmati segala proses mulai pengadaan barang penataan, merancang administrasi, transaksi juga interaksi dengan orang yang terlibat di dalamya. Dapat merasakan keasyikan memilah dan memilih untuk kemudian orang lain setuju dengan pilihan kita dengan membelinya dan mereka merasa senang. Semakin dikerjakan semakin merasa suka walupun menyita waktu dan tenaga tapi tak dirasa aku kira itulah passion.

Hal mendasar telah ditemukan sekarang tinggal menjalankan secara lebih profesional dengan belajar dan berusaha. Nah inilah yang memerlukan energi extra. Semangat yang kadang naik kadang turun dan menjaga semangat ini agar terus ada. Ada semangat ada usaha dan yang kuperlukan sekarang ini adalah terus memelihara dan dan memupuk motivasi juga tujuan dalam bekerja, mencari mentor/ orang yang bisa berbagi ilmu juga mendekat pada orang sukses agar tertular nyala semangatnya juga keberlimpahannya. Dan seakan menjawab pertanyaanku aku menemukan tulisan di blog TDA (sepertinya ini tulisan Pak Ronni) tentang mencari mentor bisnis yang langsung ku co-pas disini :

Dibantu Mentor, Bisnis Jadi Lebih Gampang

Oleh : Admin

Istilah mentor bisnis atau business coach baru dikenal dalam dunia bisnis belakangan ini. Padahal prakteknya sudah lama dilakukan secara tidak sengaja di lingkungan bisnis. Mentor bisnis adalah seorang pelaku bisnis yang telah berpengalaman kemudian membagikan ilmunya kepada pebisnis yang baru mulai usaha. Di masyarakat kita banyak dipraktekkan misalnya seorang ayah yang membimbing anaknya atau seorang paman membimbing keponakan.


Kenapa kita perlu mentor?
Dengan bimbingan seorang mentor si pemula bisa belajar dan menduplikasi dari pengalaman sukses sang mentor. Jadi si pemula bisa mengurangi risiko kesalahan bila melakukan dengan caranya sendiri melalui coba-coba. Dengan demikian dia bisa menghemat waktu, uang dan tenaga yang terbuang bila harus coba dan gagal (trial and error). Dalam dunia bisnis modern, cara ini banyak dipraktekkan. Contohnya dalam bisnis pemasaran jaringan atau multilevel marketing dan bisnis waralaba. Di bisnis MLM, keberhasilan seseorang sangat ditentukan dari sejauh mana ia bisa mencontoh dari seniornya yang sudah lebih dulu berhasil. Begitu pula di bisnis waralaba. Kita tinggal mencontoh sistim bisnis yang telah teruji berhasil selama ini.

Bagaimana caranya mencari mentor?
Belajar kepada kerabat dekat atau atasan. Cara ini banyak dipraktekkan di masyarakat kita. Misalnya seorang kemenakan belajar kepada pamannya, atau seorang pengusaha yang sudah sukses kemudian membimbing karyawannya. Biasanya orang yang sudah sukses dengan suka rela membagikan ilmunya. Orang yang sudah sukses biasanya punya sifat keberlimpahan (abundance). Dia senang bersedekah, memberi ilmu kepada orang lain dan sebagainya. Cara belajar inilah yang paling efektif, karena belajar secara langsung. Sudah banyak kita saksikan contoh sukses melalui cara ini.

Mempunyai mentor pribadi
Sudah menjadi tren belakangan ini, yaitu mempunyai mentor pribadi yang bertindak sebagai guru pribadi yang akan mengajari kita seluk-beluk bisnis yang tidak kita ketahui. Dengan pertemuan rutin, seorang mentor akan membimbing selangkah-demi selangkah muridnya untuk menjalankan bisnis. Sudah ada beberapa lembaga dan pribadi yang melakukan hal ini di Indonesia, seperti: Tung Desem Waringin, Action International (Brad Sugars), Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), Entrepreneur University, PT. Menara Kadin Indonesia, dll. Bisnis saya kembali sehat setelah dibimbing secara pribadi oleh Bapak Tung Desem Waringin. Terima kasih Pak Tung!

Melalui buku, kaset atau internet
Bisa melalui buku-buku, audio book atau website dari orang yang telah sukses kita bisa memperoleh banyak pelajaran berharga. Contohnya: Jay Conrad Levinson (Penulis buku Guerilla Marketing), Michael E. Gerber (Penulis buku E-Myth), Anthony Robbins (Penulis Awaken the Giant Within), Harvey Mackay, Brian Tracy, Zig Ziglar, dll. Saat ini di radio juga banyak mentor yang siaran melalui radio seperti di SmartFM, Pas FM, Ramako dll.

Melalui seminar atau pelatihan
Hampir tiap minggu seminar bisnis dan pengembangan pribadi banyak diselenggarakan di Indonesia. Kita bisa memperoleh banyak pelajaran darinya. Seminar-seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pembicara seperti Tung Desem Waringin, James Gwee, Kafi Kurnia, Hermawan Kartajaya, Ary Ginanjar, Mario Teguh, Rhenald Kasali, begitu diminati saat ini.

Apakah menggunakan mentor pasti sukses?
Tidak, kalau nasihat mentor tersebut tidak anda lakukan. Pada saat mulai mentoring , saya banyak menganalisa dan membantah. Saya sering mengatakan bahwa idenya mentor itu mustahil atau tidak masuk akal. Akhirnya setelah saya mulai ‘nurut’, nggak banyak mikir dan punya sikap mau mencoba, maka hasilnya mulai terlihat. Kesimpulannya, saat ini begitu gampang untuk menjadi sukses, karena sumber-sumber ilmunya berlilmpah. Buku, internet, majalah, radio, seminar, pelatihan mengenai pembelajaran bisnis banyak tersebar. Tinggal dipungut. Tidak seperti dulu, waktu saya kuliah, sangat sulit mencari sumber-sumber pengetahuan bisnis praktis seperti saat ini. Untungnya, saya sempat ikut MLM yang cukup banyak membantu saya mengembangkan pribadi dan wawasan bisnis.
Semoga bermanfaat .

Salam best life..